Saturday, November 8, 2014

Berikut ini merupakan salah satu contoh Pembelajaran aktif, yang melibatkan siswa secara langsung dalam kegiatan belajar mengajar. Materi pembelajaran yakni tentang "Asmaul Husna". Selamat menyaksikan.....



MEDIA BELAJAR SKI


Friday, November 7, 2014

MUHASABAH QALBI

MUHASABAH QALBI
Kasihku, di antara lelahku, kugoreskan setitik demi setitik darah di atas sutera yang mulai kusut. Kukabarkan bahwa aku sungguh tak pantas lagi atas kasihmu.
Kuingat-ingat, berjuta cinta dan kasihmu yang tak pernah punah, akankah diri ini masih pantas berharap?
Kasihku, berjuta kali jua telah kukhianati dirimu, demi satu kasih yang lain.
Ah, bukankah kekasih itu adalah atas kemurahanmu...
Namun, aku menyiakannya, hingga aku mengabaikanmu.
Kasihku, sungguh amat tak pantas bagiku, mengkhianatimu demi kekasih yang manapun.
Karena hanya SATU, hanya ENGKAU yang pantas, yang sungguh CINTA SEJATI dalam hidup dan matiku.
Tak perlu kukhianati cinta sejati, demi cinta sesaat, CINTA DUNIAWI.
TUHAN.....

Thursday, May 30, 2013

Belajar PAI menyenangkan






Jadikan belajar tentang Agama Islam yang menyenangkan, sehingga anak akan lebih mudah memahaminya. Insya Allah.

Semoga bermanfaat...!!!
Amiin...

(ana subekti succes)

Friday, March 23, 2012

RESENSI BUKU

Nama : Ana Subekti
NIM: 09410114

RESENSI BUKU
Judul Buku               : Pendidikan, Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia (Strategi Reformasi Pendidikan Nasional)
Penulis                       : Prof. Dr. H.A.R. Tilaar, M.Sc. Ed.
Penerbit                     : PT. Remaja Rosdakarya
Tahun Terbit            : 1999
Kota Terbit                : Bandung
Halaman Buku          : xi + 252 halaman
Ringkasan Buku       :

Pendidikan dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan, keduanya mempunyai hubungan erat dalam arti keduanya berkenaan dengan suatu hal yang sama, yaitu nilai-nilai. Pendidikan dan kebudayaan juga tidak dapat terpisah dari masyarakat. Tidak ada suatu proses pendidikan tanpa kebudayaan dan tanpa masyarakat, sebaliknya tidak ada suatu kebudayaan dalam pengertian suatu proses tanpa pendidikan, dan proses kebudayaan dan pendidikan hanya dapat terjadi di dalam hubungan antarmanusia di dalam suatu masyarakat tertentu.
Berbicara tentang pendidikan dan kebudayaan, maka penting untuk diketahui hakikat dari pendidikan dan kebudayaan. Pendidikan pada hakikatnya dapat dikategorisasikan dalam dua pendekatan yaitu pendekatan epistemologis dan pendekatan ontologi atau metafisik. Dalam pendekatan epistemologis yang menjadi masalah ialah akar atau kerangka ilmu pendidikan sebagai ilmu, sedangkan pendekatan ontologi atau metafisik menekankan kepada hakikat keberadaan, dalam hal ini keberadaan pendidikan itu sendiri. Berbagai pendekatan mengenai hakikat pendidikan dapat digolongkan atas dua kelompok, yaitu pendekatan reduksionisme dan pendekatan holistik integratif. Pendekatan reduksionisme dibagi menjadi enam pendekatan, antara lain pendekatan pedagogis, pendekatan filosofis, pendekatan religius, pendekatan psikologis, pendekatan negativis, dan pendekatan sosiologis. Pendekatan holistik integratif merupakan suatu pandangan pengembangan manusia seutuhnya. Selanjutnya, hakikat kebudayaan dapat diambil dari beberapa rumusan definisi tentang budaya. Edward B. Tylor merumuskan budaya sebagai suatu keseluruhan yang kompleks dari pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat-istiadat, serta kemampuan-kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Ki Hadjar Dewantara merumuskan bahwa kebudayaan merupakan buah budi manusia yang merupakan hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh yang kuat yaitu alam dan zaman.
Dari hakikat pendidikan dan kebudayaan, dapat diformulasikan hubungan antara keduanya menjadi hubungan yang sistematis, antara lain pendidikan dalam kebudayaan, kebudayaan dalam pendidikan, pendidikan kebudayaan, dan kebudayaan pendidikan.
Telah disebutkan bahwa pendidikan dan kebudayaan memiliki keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan, serta hakikat dari pendidikan maupun kebudayaan, maka sampailah kepada hakikat dari tujuan tujuan pendidikan. Berbicara mengenai tujuan pendidikan, tidak dapat terlepas dari kebudayaan masyarakat atau bangsa, dengan sistem politiknyam kondisi ekonomi dan sosialnya yang menjadikan masing-masing masyarakat atau bangsa mempunyai pemahaman sendiri atau persepsi mengenai apa yang ingin dijadikan tujuan pendidikannya, dikarenakan manusia merupakan makhluk berbudaya dan berpendidikan. Adapun tujuan pendidikan menurut beberapa ahli, seperti John Dewey, Whitchead, dan Maritain, dapat disimpulkan bahwa pendidikan bertujuan untuk mengembangkan berbagai kemampuan, kebiasaan, ilmu pengetahuan, tingkah laku, yang diperlukan di dalam kehidupan nyata, sedangkan pendidikan di Indonesia pada hakikatnya memiliki tujuan untuk dapat membentuk masyarakat  yang madani yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Kelebihan            :    Buku Pendidikan, Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia (Strategi Reformasi Pendidikan Nasional) oleh Prof. Dr. H.A.R. Tilaar, M.Sc. Ed. ini, menyajikan pengetahuan tentang pendidikan, kebudayaan, dan masyarakat madani, dengan di dalamnya dijelaskan berbagai teori-teori pengiringnya secara lengkap..
Kekurangan     :           Dari segi isinya, buku ini sudah lengkap, hanya saja kurang disertai pengetahuan yang aplikatif, sehingga isi buku ini hanya sekedar bersifat teoritis. Sedangkan dari segi bahasanya, penggunaan bahasa dalam buku ini kurang sesuai dengan penyusunan dalam kaidah bahasa Indonesia yang benar (EYD), sehingga ada beberapa bagian yang bahasanya sulit untuk dipahami.

Tuesday, October 25, 2011

KADO SPESIAL UNTUK KPK


Komisi Pemberantasan Korupsi mendapatkan kado spesial, bukan karena ulang tahun atau karena ada sesuatu hal yang lain, melainkan kado spesial itu sebenarnya sangat tidak diharapkan. Mengapa demikian? Kado apakah yang spesial itu? Bukankah sebuah kado seyogyanya adalah sesuatu yang indah dan menyenangkan?
Komisi Pemberantasan Korupsi, mendengarnya pasti sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Komisi Pemberantasan Korupsi atau yang sering disingkat KPK merupakan salah satu lembaga bentukan pemerintah yang menjadi satu-satunya harapan bangsa Indonesia untuk dapat menindaklanjuti maraknya kasus korupsi di Indonesia, karena memang tidak ada lagi lembaga lain yang ditugaskan untuk mengentaskan korupsi yang semakin merajalela saja. Lantas, apa sebenarnya tugas dari KPK itu sendiri?
Sesuai dengan namanya, tugas KPK yakni berusaha memberantas segala tindak korupsi, dari para pembesar yang paling korup hingga semua yang berhubungan dengannya tanpa pandang bulu. Dalam perkembangan misinya, tidak sedikit cemoohan sadis tentang KPK, seperti yang menyebutkan bahwa sebenarnya KPK hanya sebagai ladang baru bagi para koruptor, dan KPK hanya sebuah samaran untuk mengelabuhi rakyat agar pemerintah dianggap serius menangani kasus korupsi. Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri bahwa KPK telah memberikan kontribusi yang cukup hebat, sebagai contoh yaitu pada masa KPK diketuai oleh Antasari Azhar. Bukti yang telah jelas salah satunya adalah ditangkapnya Aulia Pohan, besan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang pada waktu itu terjerat kasus korupsi. Terbongkarnya kasus Aulia Pohan merupakan salah satu prestasi dari KPK yang cukup membanggakan dan patut diacungi jempol. Selain kasus Aulia Pohan pun, masih ada beberapa prestasi cemerlang KPK yang telah berhasil membongkar kasus-kasus korupsi yang lainnya.
Tidak lama setelah terbongkarnya beberapa kasus korupsi oleh KPK, ketua KPK Antasari Azhar dikabarkan terkena kasus yang sungguh mengejutkan. Betapa tidak, Antasari dituduhkan telah melakukan sebuah pembunuhan berencana terhadap Direktur PT. Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen. Berbagai tuduhan diluncurkan, hingga akhirnya Antasari Azhar divonis hukuman 18 tahun oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Kamis, 11 Februari 2010 lalu. Entah siapa yang sebenarnya bersalah, yang tidak bersalah, atau mungkin hanya disalahkan, semua terlihat tertutup dan penuh misteri hingga kini. Dengan terjeratnya Antasari Azhar dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Direktur PT. Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen, maka dia bagaikan seekor anak itik sedang belajar berenang yang hampir tenggelam, tidak memiliki daya dan upaya untuk menyelamatkan dirinya sendiri, hanya berharap adanya keajaiban yang sanggup menolognya. Apapun yang menimpa Antasari Azhar, tetaplah tidak bisa dipungkiri, kepemimpinan Antasari Azhar telah dapat membuktikan bahwa KPK patut dipercayai untuk mengentaskan korupsi di Indonesia.
Lantas, jika membahas tentang kado spesial untuk KPK, apakah sebenarnya kado spesial itu?
KPK kembali didesak, dihantam, dicemooh, dihujat, dicela, diremehkan, dijatuhkan kepercayaannya, dan terancam dibubarkan, itulah kado spesial untuk KPK, kado sekaligus kejutan dahsyat, kado spesial yang menyedihkan dan teramat sadis. KPK yang notabene satu-satunya benteng pertahanan terakhir untuk Indonesia dalam upaya pemberantasan korupsi semakin didesak dan dijatuhkan karena berbagai tuduhan yang banyak direkayasa dengan berbagai kepentingan. KPK yang sedang berusaha bangkit kembali setelah Antasari Azhar tidak lagi yang menjadi ketuanya, kini mulai terancam lagi. Apakah memang sudah tidak ada harapan lagi untuk Indonesia dapat benar-benar bersih dari korupsi?
Mendapati kabar tentang ancaman pembubaran KPK, para Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) tergerak untuk melakukan sebuah pembelaan terhadap KPK dan penolakan pembubaran KPK. Para Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) melakukan sebuah aksi simpatik dukung KPK bersama AMM pada Rabu, 12 Oktober 2011. Aksi simpatik para AMM dilakukan dengan rute Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota – 0 km. Para kader AMM berpendapat bahwa KPK adalah satu-satunya harapan dan benteng pertahanan terakhir bagi Indonesia dalam upaya pemberantasan korupsi, jika dibubarkan maka para koruptor di Indonesia ini semakin tidak terkendalikan. Jika ada yang berpendapat bahwa dalam KPK pun tidak bisa terlepas dari korupsi, mengapa harus menuntut pembubaran KPK, mengapa tidak lebih baik diajak bekerjasama mensukseskan korupsi? Bukankah seharusnya mereka justru senang karena memiliki teman baru yang dapat diajak bekerjasama dalam menggerogoti kekayaan Indonesia? Bukankah mereka itu adalah raja-rajanya koruptor? Alasan para pembesar yang mengatakan bahwa dalam KPK pun tidak terlepas dari korupsi sangat tidak masuk akal, mereka justru terlihat sangat ketakutan dan ciut nyali dengan program-program KPK yang mungkin tengah dirancang sedemikian rupa untuk dapat membabat habis kasus korupsi di Indonesia.
Pemberantasan korupsi sesungguhnya bukan hanya menjadi “PR” besar untuk KPK, melainkan “PR” untuk kita semua bangsa Indonesia. Semua pihak hendaknya bersama-sama berupaya mengentaskan korupsi di negara kita dengan memulai dari kesadaran individu untuk menanamkan rasa cinta terhadap tanah air, dan saling bekerjasama untuk menghilangkan korupsi yang sudah semakin membudaya di Indonesia, bukan justru saling menjegal antara satu sama lain.

Thursday, September 22, 2011

Munajah Cinta

Ya Allah...
Dengan jiwa yang tiada daya dan rapuh ini, dengan simpuh kelemahan, hamba bermunajah kepada-Mu yang Maha Agung.
Ya Allah...
Dalam rinduku yang singkat ini, mungkin tak kan bermakna jikalau sekedar hamba layangkan bersama angan-angan untuk seorang hamba-Mu yang hamba anggap istimewa dalam mata batin yang terbatas kemampuannya. Dalam cinta yang hina ini, mungkin tiada berharga jikalau sekedar untuk hamba sampaikan bersama dorongan syaitan yang berbisik teramat lirih dengan sejuta tipu dayanya. Dalam kesetiaan yang hamba agung-agungkan, mungkin hanya sekedar menjadi lisan yang terucap tanpa arti jikalau tidak hamba sandarkan pada setia kepada-Mu.
Wahai Dzat Yang Maha Mencinta...
Tiada rindu yang lebih indah dari rindu pada-Mu dan rindu karena-Mu, tiada cinta yang lebih suci dari cinta yang tumbuh dalam celah-celah hati yang kecil, tapi teramat dalam, cinta penghambaan kepada-Mu, tiada lisan yang paling tulus dari lisan yang terucap dengan menyebut nama-Mu.
Ya Rabb...
Teguhkan hati hamba ketika hamba mulai bimbang atas sesuatu, tunjukkanlah betapa dia makhluk terindah-Mu untukku, jika dia yang akan mampu menuntunku selalu di jalan-Mu, menopangku ketika lemah, meyakinkanku ketika gelisah, mengembalikanku ke dalam syariat-Mu ketika hamba goyah dan tanpa arah. Akan tetapi, buatlah jarak atasku pada seorang hamba-Mu, jikalau dia bukanlah sesosok hamba-Mu yang mampu meluruskan Islamku dalam tuntunan Al-Qur’an dan sunah Rasul-Mu, kikiskan tautan dua hati jikalau tak mampu lagi mengikatkanku dalam tali iman dan jihadku. Janganlah Kau biarkan diri ini memilih hanya karena dorongan keegoisan hati, dan peliharalah jiwa yang kerdil ini dari cinta yang semu, dari kubangan asa yang tak terbendung, yang hampir menenggelamkanku dalam lumpur kesesatan. Tak sepantasnya hamba-Mu yang hina ini bicara akan kesetiaan di kala hati hamba sendiri masih dalam kekotoran dan kelalaian terhadap cinta dan kasih-Mu.
Ya Ilahi Sang Pemilik Hati Manusia...
Tunjukkanlah kepada hamba-Mu yang tiada mengetahui ini, apa yang sebenarnya adalah benar, dan apa yang hanya sekedar tipuan.
Tetapkan hati yang lemah ini untuk selalu istiqomah di jalan-Mu.
Amiin...

Yogyakarta, 23/09/ 2011.